Tuesday, November 20, 2012

Corporate Social Responsibility

Definisi Corporate Social Responsibility
Berdasar pada Trinidad and Tobaco Bureau of Standards (TTBS), Corporate Social Responsibility diartikan sebagai komitmen usaha untuk bertindak etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya, komuniti lokal dan masyarakat secara lebih luas (Budimanta,Prasetijo & Rudito, 2004, p.72).
World Business Council for Sustainable Development mendefiniskan Corporate Social Responsibility sebagai komitmen berkelanjutan kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan memberikan sumbangan pada pembangunan ekonomi sekaligus memperbaiki mutu hidup angkatan kerja dan keluarganya serta komunitas lokal dan masyarakat secara keseluruhan (Iriantara, 2004, p.49). “Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan” (Kotler & Nancy, 2005,p.4).
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi jangka panjang terhadap satu issue tertentu di masyarakat atau lingkungan untuk dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik. Kontribusi dari perusahaan ini bisa berupa banyak hal, misalnya : bantuan dana, bantuan tenaga ahli dari perusahaan, bantuan berupa barang, dll. Di sini perlu dibedakan antara program Corporate Social Responsibility dengan kegiatan charity. Kegiatan charity hanya berlangsung sekali atau sementara waktu dan biasanya justru menimbulkan ketergantungan publik terhadap perusahaan. Sementara, program Corporate Social Responsibility merupakan program yang berkelanjutan dan bertujuan untuk menciptakan kemandirian publik (“Paradigma Baru CSR”, Oktober 2006).
Lima Pilar Aktivitas Coprorate Social Responsibility
Dalam penelitian kali ini konsep Corporate Social Responsibility akan diukur dengan menggunakan lima pilar aktivitas Corporate Social Responsibility dari Prince of Wales International Bussiness Forum, yaitu (Wibisono, 2007,p.119) :
  • Building Human Capital
Secara internal, perusahaan dituntut untuk menciptakan SDM yang andal.    Secara eksternal, perusahaan dituntut untuk melakukan pemberdayaan masyarakat, biasanya melalui community development.
  • Strengthening Economies
Perusahaan dituntut untuk tidak menjadi kaya sendiri sementara komunitas di lingkungannya miskin, mereka harus memberdayakan ekonomi sekitar.
  • Assessing Social Chesion
Perusahaan dituntut untuk menjaga keharmonisan dengan masyarakat sekitarnya agar tidak menimbulkan konflik.
  • Encouraging Good Governence
Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan harus menjalankan tata kelola bisnis dengan baik.
  • Protecting The Environment
Perusahaan berupaya keras menjaga kelestarian lingkungan.
Contoh dan Analisis :
“Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Holcim Indonesia Tbk beserta Analisisnya”
Jakarta (ANTARA News) – PT Holcim Indonesia Tbk akan meningkatkan kinerja lingkungan dan program pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR) seiring dengan penghargaan Proper Emas yang diraih untuk kedua kalinya tahun ini.
“Kami akan tetap konsisten dan berkesinambungan untuk mempertahankan apa yang sudah diraih. Kami akan terus melakukan inovasi agar jauh lebih baik lagi dari yang sudah ada. Meski itu berat namun itu sebuah tantangan yang bisa dicapai,” kata Corporate Communication PT Holcim Indonesia Tbk., Deni Nuryandain kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Deni mengatakan Holcim terus berupaya agar kegiatan CSR dan kinerja lingkungan yang dilakukan dapat membawa manfaat untuk masyarakat sekitar dan semua stakeholder.
Sebelumnya diberitakan PT Holcim Indonesia kembali menerima penghargaan PROPER EMAS tahun 2010-2011 dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.
Demi menjelaskan progam CSR yang dilakukan selama ini sejalan dengan prioritas Pemerintah Daerah, yaitu pengentasan kemiskinan dan memperpanjang masa sekolah, program POSDAYA ( Pos Pemberdayaan Keluarga ).
“Contoh riil dari berbagai program ini diantaranya adalah program melek huruf, lingkungan hidup berupa apotik hidup, pendidikan anak usia dini, kesehatan untuk masyarakat lansia, pengembangan potensi ekonomi lokal melalui home industri,” katanya.
sistem manajemen lingkungan melalui penerapan kebijakan mutu dan lingkungan. Diantaranya melalui program penghematan energi untuk menurunkan pemakaian energi listrik dan energi panas,” demikian Deni.   (R022)
Analisis :
Program pertanggungjawaban sosial perusahaan atau biasa dikenal dengan CSR yang dilakukan PT Holcim Indonesia sudah semestinya mendapatkan apresiasi yang selayaknya dari pemerintah, seperti pemberian penghargaan PROPER EMAS oleh pemerintah terhadap perusahaan dengan kinerja program CSR terbaik.
Penghargaan yang didapat PT Holcim Indonesia nampaknya bukan tanpa alasan. Hal itu dapat diraih tentunya dikarenakan adanya peningkatan yang optimal dan signifikan atas kepedulian sebuah perusahaan terhadap tanggung jawab sosial yang memang harus di wujudkannya.
PT Holcim Indonesia dengan tingkat kepedulian sosialnya yang tinggi begitu sangat memperhatikan kehidupan dalam bermasyarakat serta kehidupan terhadap lingkungan sekitar. Seperti yang telah diulas dalam media Antara News , bahwa ada beberapa program riil yang telah diwujudkan PT Holcim Indonesia dalam mengimplementasikan program CSR ini, diantaranya yaitu adalah program melek huruf, lingkungan hidup berupa apotik hidup, pendidikan anak usia dini, kesehatan untuk masyarakat lansia, pengembangan potensi ekonomi lokal melalui home industri.
Tak ketinggalan pula kepedulian terhadap lingkungan pun turut menjadi program realisasi seperti sistem manajemen lingkungan melalui penerapan kebijakan mutu dan lingkungan. Diantaranya melalui program penghematan energi untuk menurunkan pemakaian energi listrik dan energi panas.
“Jika kita perhatikan secara seksama, dalam konteks berbisnis dalam dunia usaha, program CSR memang sudah semestinya menjadi sebuah keharusan suatu perusahaan dalam peran serta ikut memberikan kontribusi penuh baik kepedulian kepada masyarakat luas maupun kepedulian terhadap lingkungan. Dengan berjalannya program CSR tidak hanya di lingkup PT Holcim Indonesia tetapi juga di seluruh perusahaan perusahaan, khususnya perusahaan yang berorientasi bisnis, maka keharmonisan serta keserasian berkehidupan antara sesama manusia dan juga kepada lingkungan akan terjaga dengan baik.
Sebenarnya pula bahwa pengimplementasian program CSR oleh suatu perusahaan merupakan wujud kontribusi nyata untuk turut membantu mencapai apa yang menjadi cita-cita atau tujuan bangsa Indonesia ini, yakni ikut serta dalam rangka mensejahterakan masyarakat, memelihara dan menjaga serta melestarikan kehidupan lingkungan/alam bumi pertiwi.
Setidaknya dengan adanya penghargaan yang telah didapat PT Holcim Indonesia atas peningkatan kinerja program CSR yang telah direalisasikannya, hal ini bisa berimbas kepada perusahaan-perusahaan lain untuk ikut terpacu, termotivasi untuk mewujudkan kepeduliannya, sehingga ketika sebuah kepeduliaan itu telah terwujudkan maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut telah menerapkan etika berbisnis yang baik dan patut dicontoh oleh perusahaan/lembaga lainnya.”
Sumber :
- http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/corporate-social-responsibility-csr.html
- http://septian99.wordpress.com/2012/01/22/program-corporate-social-responsibility-csr-pt-holcim-indonesia-tbk-beserta-analisisnya/

TEORI-TEORI ETIKA

Pengertian Etika :
  • Menurut Kamus Besar Bhs. Indonesia (1995)  Etika adalah Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
  • Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral
  • Menurut Maryani & Ludigdo (2001) “Etika adalah Seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi”
  • Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani ‘ethos’ yang berarti adat istiadat/ kebiasaan yang baik Perkembangan etika yaitu Studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan pada umumnya
Fungsi Etika :
  • Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan pelbagai moralitas yang membingungkan.
  • Etika ingin menampilkanketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis.
  • Orientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika :
  • —  Kebutuhan Individu
  • —  Tidak Ada Pedoman
  • —  Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi
  • —  Lingkungan Yang Tidak Etis
  • —  Perilaku Dari Komunitas
Sanksi Pelanggaran Etika :
  • Sanksi Sosial
Skala relatif kecil, dipahami sebagai kesalahan yang dapat ‘dimaafkan’
  • Sanksi Hukum
—      Skala besar, merugikan hak pihak lain.
Dua Teori Etika :
  1. Etika Deontologi yaitu menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik.
Tiga prinsip yang harus dipenuhi:
  • Supaya suatu tindakan punya nilai moral, tindakan itu harus dijalankan   berdasarkan kewajiban.
  • Nilai moral dari tindakan itu tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu-berarti kalaupun tujuannya tidak tercapai, tindakan itu sudah di nilai baik.
  • Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip itu, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hokum moral universal.
2. Etika Teleologi
Yaitu mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu. Misalnya, mencuri bagi etika teleologi tidak dinilai baik atau buruk berdasarkan baik buruknya tindakan itu sendiri, melainkan oleh tujuan dan akibat dari tindakan itu.
Sumber : - http://susianty.wordpress.com/2010/11/21/teori-teori-etika/
- bsanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/13137/Teori++etika.ppt