Sunday, May 23, 2010

Selaput Dara

kau bertanya seolah mulut vagina perempuan tak punya malu
sambil menutup ritsleting celana bagai serigala lelah memburu
lalu menatap geram gedung pencakar langit itu seakan memaku
di sini tak ada lubang luka sekecilpun yang sanggup kau cumbu!

betapa tipis dan sensitifnya membran kegadisan yang lembut ini
namun betapa beban kultural dan kehormatannya begitu berarti
bagi perempuan sepertiku, ini batas nilai kehormatan yang hakiki
dan jangan dustakan dengan perempuan yang pernah kau tiduri!

lelaki selalu menutut membran ini jadi bukti kegadisan perempuan
tapi membiarkan nafsu menusuk lain liang dengan rasa keperkasaan

adakah srigala yang merelakan mangsanya di telan malam sendirian
adakah lelaki liar yang punya malu mempertahankan keperjakaan?!

kau terdiam menatap malam penuh keraguan atas perangkap perawan
mencoba meraba jawaban dalam liang kegelapan yang kau yakinkan
keyakinan palsu tidak semudah merusak selaput hymen perempuan
dan menjadikan martabat para perempuan jadi terhina dan tertekan!

“adakah kau tahu ada perempuan lain dilahirkan tanpa membran perawan?
namun mulut vaginanya siap melahap siapapun dengan penuh kebiadaban?!”

to: wanita yang menjaga kesucian tubuh, jiwa dan hatinya...^_^

No comments:

Post a Comment